Rapat dengan Analis, Pemerintah & BI Bantah Bahas Soal Rupiah
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengumpulkan para analis maupun ekonom untuk membahas fundamental ekonomi Indonesia. Agenda pertemuan ini sama sekali tidak membicarakan soal pelemahan rupiah secara khusus.
"Nggak ada pembahasan rupiah secara khusus, karena fundamental yang penting. Intinya ekonomi kita secara fundamental sangat bagus," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Lebih jauh dia menjelaskan, Indonesia dan India merupakan dua negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi sangat menjanjikan. Hal ini terlihat dari antusias investor yang berniat menanamkan modalnya di India dan Indonesia.
"Kemarin kami pulang dari roadshow AS dan Hongkong. Kalau mereka lihat investasi di emerging, maunya ke India dan Indonesia," terang dia.
Alasannya, kata Juda, investor melihat India dan Indonesia serius melakukan reformasi. Negara ini, sambungnya, sudah menggalakkan reformasi energi, infrastruktur, perpajakan, energi dan sebagainya.
"India juga sekarang mood-nya melakukan reformasi terus. Kalau yang lain (negara berkembang lain) nggak menjanjikan. Ini yang jadi positif buat kita," ujarnya.
Dia mengaku, pemerintah dan BI tetap mempertimbangkan risiko yang kemungkinan bisa terjadi akibat kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan, perlambatan ekonomi China dan sebagainya. "Ini kan sudah diperkirakan setahun yang lalu. Jadi kita sudah antisipasi," pungkas Juda. (Fik/Nrm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar