BI Rate Tetap, IHSG Merosot 12 Poin
Liputan6.com, Jakarta Aksi jual investor asing telah menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu ditambah bursa saham Asia cenderung melemah pada hari ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (11/12/2014), IHSG melemah 12,71 poin (0,25 persen) ke level 5.152,69. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,40 persen ke level 886,48. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,3 persen ke level 472,16.
IHSG melemah ini didorong dari 174 saham berada di zona merah. Akan tetapi, IHSG melemah terbatas karena 138 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 83 saham lainnya diam di tempat.
Sejak awal perdagangan saham, IHSG sudah berada di zona merah dengan dibuka ke level 5.139,28. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.166,70 dan terendah 5.137,19.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 244.395 kali dengan volume perdagangan saham 6,38 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,15 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perdagangan naik 0,05 persen. Sektor saham aneka industri turun 0,68 persen, lalu sektor saham consumer goods melemah 0,57 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,52 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 400 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 500 miliar.
Pada hari ini, sejumlah saham lapis kedua dan ketiga mencatatkan kenaikan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BAJA naik 24,83 persen ke level Rp 362 per saham, saham IATA mendaki 15,19 persen ke level Rp 91 per saham, dan saham VIVA menguat 7,22 persen ke level Rp 490 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ITMG turun 3,59 persen ke level Rp 16.100 per saham, saham LPPF melemah 2,42 persen ke level Rp 15.125 per saham, dan saham BMTR merosot 2,05 persen ke level Rp 1.430 per saham.
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, saat ini belum ada sentimen utama yang mempengaruhi laju IHSG. Sentimen hari ini hanya menanti pengumuman suku bunga acuan/BI Rate yang diperkirakan tetap di level 7,75 persen. Akan tetapi, investor asing melakukan aksi jual saham telah menekan IHSG pada hari ini.
"Selain itu, pada hari ini banyak koreksi di saham infrastruktur dan konstruksi mulai dari Adhi Karya dan PTPP," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, bursa saham Asia cenderung tertekan pada hari ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,90 persen. Indeks saham Australia melemah 0,3 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,89 persen dan indeks saham Singapura turun 0,20 persen.(Ahm/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar