Pages

Pages - Menu

Rabu, 22 Oktober 2014

CIRI KHAS KONDISI HUTAN TROPIS DI INDONESIA

CIRI KHAS KONDISI HUTAN TROPIS DI INDONESIA


Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis mempunyai ciri khas yang berbeda dengan hutan-hutan lainnya. Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai 17.500 lebih pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Beragamnya tempat tumbuh dari hutan-hutan di Indonesia membuat Hutan tropis Indonesia mempunyai ciri khas yang khusus dibandingkan hutan di belahan bumi lainnya.
Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropis sebagai ekosistem spesifik, yang hanya dapat berdiri mantap dengan keterkaitan antara komponen penyusunnya sebagai kesatuan yang utuh. Keterkaitan antara komponen penyusun ini memungkinkan bentuk struktur hutan tertentu yang dapat memberikan fungsi tertentu pula seperti stabilitas ekonomi, produktivitas biologis yang tinggi, siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain. Secara nyata di lapangan, tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah seperti kaolinite dan illite.

Kondisi tanah asam ini memungkinkan besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya memang cukup tinggi, sehingga melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan pengembangan struktur yang mantap terbentuklah salah satu fungsi yang menjadi andalan utamanya yaitu ”siklus hara tertutup” (closed nutrient cycling) dan keterkaitan komponen tersebut, sehingga mampu mengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini (Withmore, 1975).
Kondisi tanah hutan ini juga menunjukkan keunikan dan ciri khas tersendiri. Aktivitas biologis tanah lebih bertumpu pada lapisan tanah atas (top soil). Aktivitas biologis tersebut sekitar 80% terdapat pada top soil saja. Kenyataan-kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hutan hujan tropis merupakan ekosistem yang rapuh (fragile ecosystem), karena setiap komponen tidak bisa berdiri sendiri.
Disamping itu dijumpai pula fenomena lain yaitu adanya ragam yang tinggi antar lokasi atau kelompok hutan baik vegetasinya maupun tempat tumbuhnya (Marsono, 1991).
Dari ciri khas tersebut membuat hutan tropis di Indonesia sangat rentan terhadap kerusakan hutan. Kerusakan hutan tropis di Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta hektar per tahun. Kerusakan hutan tropis di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor baik dari pihak yang hanya mencari keuntungan semata atau pun dari cara pengelolaan hutan tropis yang salah, karena tidak mengerti tentang karakteristik hutan tropis itu sendiri.
Usaha penanggulangan dan pencegahan kerusakan hutan tropis di Indonesia merupakan hal yang mendesak dilakukan. Jika tidak hutan tropis ini akan hilang akibat kegiatan-kegiatan penebangan hutan, pertambangan, pemukiman penduduk, pembukaan lahan pertanian, kebakaran hutan dan konversi dalam bentuk lain.

Keunikan Batik Indonesia

Keunikan Batik Indonesia


 Batik merupakan ikhwal kriya tekstil yang tak asing bagi orang Indonesia, bahkan sering menjadi sebuah simbol akan bangsa Indonesia. Batik dikenal erat kaitannya dengan kebudayaan etnis Jawa di Indonesia bahkan semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Namun pada dasarnya berbagai bahan sandang memiliki corak batik juga dari luar pulau Jawa, misalnya di beberapa tempat di Sumatera, seperti Jambi bahkan beberapa tempat di Kalimantan dan Sulawesi. Motif batik digunakan mulai dari hiasan, kain sarung, kopiah, kemeja, bahkan kerudung dan banyak lagi. Namun hal yang sangat menarik dengan batik adalah bahwa ia merupakan konsep yang tidak sederhana bahkan dari sisi etimologinya. Batik dapat merepresentasikan ornamentasi yang unik dan rumit dalam corak dan warna dan bentuk-bentuk geometris yang ditampilkannya. Namun yang terpenting adalah bahwa batik dapat pula merepresentasikan proses dari pembuatan corak dan ornamentasi yang ditunjukkan di dalamnya.
Proses batik atau dalam verbia disebut pula sebagai “mbatik”, merupakan hal yang tidak sesederhana menggambarkan sebuah lukisan, misalnya. Multiperspektif yang terpancar dari ornamentasinya merupakan hasil dari proses dan tahapan-tahapan pseudo-algoritmik yang sangat menarik. Berdasarkan publikasi “Batik: The Impact of Time and Environment” oleh H. Santosa Doellah yang diterbitkan oleh Danar Hadi, terdapat setidaknya tiga tahapan proses dalam ornamentasi batik, yakni:
  1. “Klowongan“, yang merupakan proses penggambaran dan pembentukan elemen dasar dari disain batik secara umum.
  2. Isen-isen“, yaitu proses pengisian bagian-bagian dari ornamen dari pola isen yang ditentukan. Terdapat beberapa pola yang biasa digunakan secara tradisional seperti motif cecek, sawut, cecek sawut, sisik melik, dan sebagainya.
  3. Ornamentasi Harmoni, yaitu penempatan berbagai latar belakang dari desain secara keseluruhan sehingga menunjukkan harmonisasi secara umum. Pola yang digunakan biasanya adalah pola ukel, galar, gringsing, atau beberapa pengaturan yang menunjukkan modifikasi tertentu dari pola isen, misalnya sekar sedhah, rembyang, sekar pacar, dan sebagainya.
Fraktal: Geometri Batik
Hal yang menakjubkan dari batik adalah bahwa batik adalah sebuah proses yang lahir dari sistem kognitif dan penggambaran akan alam dan lingkungan sekitar. Batik tercipta melalui pemetaan antara obyek di luar manusia pembatik dan artikulasi kognisi dan aspek psikomotorik yang tertuang dalam kriya batik.
Meski batik tak mungkin bisa dilihat dengan melepaskan konteks dan proses pembuatan dari batik tersebut, motif dan ornamentasi yang terkandung dalam batik pun ternyata memiliki tingkat kompleksitas yang sangat menarik.
Cara pandang akan bentuk-bentuk geometris kita saat ini cenderung terkait erat dengan geometri yang diwarisi dari cara pandang pakem Aristotelian barat, yang memandang dimensi geometris sebagai bilangan asli. Dimensi 1 sebagai garis, dimensi 2 sebagai bangun datar, dimensi tiga sebagai bangun ruang, dan seterusnya. Namun dunia ternyata tak sesederhana itu. Perjalanan panjang sejarah ilmu pengetahuan telah membawa kita pada kenyataan ilmu pengetahuan sebagaimana kita saksikan sekarang ini. Dalam perjalanan filsafat ilmu pengetahuan, sains menjadi selalu bersifat positif terhadap kenyataan; bahwa sains tak terbatas, reduksionisme merupakan hal yang pada akhirnya akan membawa kita pada penjelasan yang utama dan fundamental, dan seterusnya.
Kejadian aneh kita anggap sebagai bentuk kerandoman. Ilmu pengetahuan telah sangat percaya diri, hingga akhirnya meta-matematika mulai mempertanyakan aritmatika (oleh matematikawan Kurt Godel, 1931), filsafat mulai berbicara tentang paradoks dan keabsahan deduksi (oleh filsuf Bertrand Russel, 1903), sosiologi mulai berbicara tentang posmodernisme (sosiolog Jean Jaques Lyotard, 1979), gelombang karya seni multi-perspektif seperti dadaisme pada senirupa dan psikodelik pada seni musik, dan banyak lagi di hampir semua lini ilmu pengetahuan dan seni modern, termasuk pertanyaan tentang panjang garis pantai dan bahwa geometri mulai berkenalan dengan konsep fraktal (Benoit Mandelbrot, 1982). Filsafat ilmu pengetahuan akhirnya menyadari bahwa ada permasalahan dalam cara bagaimana kita memandang dunia. Reduksionisme filsafat sains dipertanyakan ketika akhirnya secara umum disadari bahwa “keseluruhan jauh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya”.
Dunia itu ternyata tak linier, dan sains yang ada sekarang perlu memperhatikan hal ini. Bahkan secara filosofis, ilmu pengetahuan yang ada saat ini tak boleh berdiri sendiri dengan tradisi dan konvensionalisme yang menyertainya. Pendekatan interdisiplin menjadi penting. Kenyataan akan betapa tingginya kompleksitas alam semesta dan lingkungan sosial kita akhirnya melahirkan bio-fisika, kimia komputasi, ekonofisika, sosiologi komputasi, sains kognitif, ekonomi evolusioner, dan sederet nama yang menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan mesti mondar-mandir melintas batas pakemnya. Dalam perjalanan sejarah ilmu pengetahuan modern, semua berlandas secara elementer pada cara kita memandang dunia, di mana geometri klasik tak pelak adalah sebuah fundamen-nya. Sejarah ilmu pengetahuan akhirnya menyadari bahwa fraktal lebih baik dan lebih tepat dalam memandang dunia. Kajian yang berdasar sifat fraktal yang menyadari “ke-tidak-purna-an” model semesta yang salah satunya ditunjukkan dengan pengetahuan akan dimensi yang bukan bilangan bulat, tapi justru adalah pecahan.
Kenyataan bahwa batik bersifat fraktal seolah menjadi hal yang menunjukkan bahwa ada kebijaksanaan terpendam dalam penggambaran dunia yang tak seperti geometri Aristotelian yang kita kenal. Hal ini implisit dalam karya-karya batik. Jika seni budaya dan sains modern telah berinteraksi sedemikian sebagaimana kita kenal saat ini, maka jelas budaya kriya batik telah berinteraksi dengan kebudayaan orang-orang yang tinggal di kepulauan Indonesia. Jika fraktal telah menginspirasi perubahan dan menjadi sumber kreativitas dan progresifitas sains di berbagai bidang dalam bentuk interdisiplinaritas, bukankah menjadi tak mungkin jika batik juga dapat memberi inspirasi dan sumber kreativitas cara pandang yang lebih baik akan dunia?
Bukan tak mungkin, bahasa orang Indonesia-nya interdisplinaritas adalah gotong-royong, sebagaimana geometrinya orang Indonesia adalah batik. Penemuan akan aspek fraktalitas pada batik (sebagaimana juga ditemukan pada banyak aspek seni dan budaya kuno dan klasik lain di banyak temapat ketika pengaruh Yunani dan Romawi kuno belum kuat, seperti Cina, India, Arab) memberi kita peringatan bahwa kita perlu mengubah cara pandang kita atas nilai tradisi dan warisan budaya kita. Menikmati batik tak pernah sama dengan cara menikmati lukisan perspektif. Menyelesaikan permasalahan secara mono-disiplin tak pernah sama dengan menggunakan pendekatan interdisiplin.
Kenyataan fraktalitas pada batik, sebagai aspek budaya visual yang erat dengan budaya dan peradaban Indonesia menjadi sebuah hal yang sangat penting.
mbatik: dari ngisen dan iterasi komputasional ke seni generatif
Perkembangan sains dan teknologi modern telah membawa kita pada generasi dimana kita bisa melakukan simulasi yang meniru proses (baik proses alamiah, fisis, biologis, bahkan pergerakan harga dan interaksi sosial) secara komputasional. Dari berbagai pendekatan sains disadari bahwa banyak sekali fenomena alam dan sosial yang terlihat rumit, acak, chaos pada dasarnya berasal dari sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana.
Secara aritmatik, pola matematis dan dinamika yang chaos dan terlihat tak-deterministik dapat ditunjukkan dapat lahir dari apa yang sebenarnya sederhana dan justru deterministik. Ini dapat dilakukan karena teknologi komputer mengizinkan kita merekam dinamika secara iteratif.
Bagaimana dengan bentuk-bentuk dan pola yang rumit di alam, seperti awan, asap, pola garis pantai, dan sebagainya yang terlihat acak dan rumit secara visual itu? Teknologi komputasi, sebagaimana dapat diterapkan untuk melihat pola aritmatika sederhana yang menghasilkan chaos dapat pula diterapkan untuk melihat pola geometri sederhana yang menghasilkan fraktal. Usaha melihat fenomena fraktal pada batik telah memperluas pula khazanah dan peluang apresiasi yang lebih lagi pada batik.


Dekade abad ke-21 merayakan perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat. Karya-karya seni, baik rupa maupun suara mulai mengakuisisi teknologi ini untuk memperluas bidang cakupan dan ketakterbatasan daya imajinasi dan kreativitas manusia. Salah satu aspeknya adalah pemahaman akan seni generatif. Seni generatif visual modern diawali dengan membuat aturan-aturan visualisasi yang secara berulang (iteratif) memvisualkan bentuk sederhana sehingga pada akhirnya diperoleh pola-pola yang rumit dan kompleks. Pola seni ini bertumpu pada proses yang atas perulangan pola dan bentuk yang mirip pada media – sebuah kreasi karya seni yang sering menyebut-nyebut seniman Belanda, G. Escher (1898-1972) sebagai perintisnya dalam sejarah seni rupa modern. Jelas pola berulang (baca: iteratif) akan menghasilkan bentuk fraktal sebagaimana pola berulang aritmatik sederhana dapat menghasilkan pola chaos.
Pigmentasi kerang, pola sulir cangkang kerang, bentuk-bentuk rumit dari bunga salju, pertumbuhan kanker, bahkan beberapa pola pergerakan harga saham dan indeks dalam ekonomi menunjukkan pola-pola fraktal. Dengan melakukan “peniruan” secara komputasional dengan berbagai sistem komputasional, kita mengetahui bagaimana pola-pola kompleks dapat terjadi di alam semesta dan lingkunngan sosial kita. Analisis semacam ini dikenal pula sebagai bentuk analisis berdasarkan ilmu generatif, dan berbagai obyek estetik yang melahirkannya dinamai seni generatif komputasional. Dalam studi-studi komputasi dan ilmu geometri fraktal, hal-hal seperti otomata selular, himpunan Mandelbrot dan Julia, sistem-L, kurva Peano, dan sebagainya sering dijadikan bentuk referensi.
Ketika batik telah dapat ditunjukkan pola fraktalnya, maka ia menjadi memiliki peluang untuk dilihat sebagai bentuk generatif. Beruntung, karena kita memang telah pula mengetahui pseudo-algoritma bagaimana menghasilkan batik sebagaimana kita telah singgung sebelumnya: klowongan >> isen >> harmonisasi. Bahkan bukan tak mungkin, beberapa jenis pola fraktal yang telah dikenal sebagai “keindahan matematika” dapat pula meng-inspirasi pola batik. Dari sini, penelitian menunjukkan bahwa terdapat setidaknya 3 tipe pola fraktal yang secara komputasional dapat menjadi bentuk motif batik fraktal generatif secara komputasional, yakni:
Tipe 1: Fraktal sebagai Batik
beberapa jenis fraktal yang dikustomisasi sedemikian sehingga memiliki pola tertentu dapat didesain sebagai inspirasi atas konstruksi desain batik. Kustomisasi dapat dilakukan atas aturan-aturan iteratifnya, modifikasi pada bentuk pencorakan warna, dan sebagainya. Dalam demonstrasi berikut ini, kita mensimulasikan zooming dan kustomisasi teknis pewarnaan dari himpunan Mandelbrot yang dapat digunakan sebagai bahan dasar fraktal batik mode 1.
Tipe 2: Hibrida Fraktal Batik
pola-pola dari fraktal dapat digunakan sebagai pola model utama dari ornamentasi dan dasar dekorasi bersama-sama dengan isen original dari motif dasar batik dan sebaliknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan secara komputasional apa yang merupakan motif batik tradisional dengan hasil adaptasi sedemikian dari fraktal non-batik. Modus disain ini menggabungkan secara estetik pola fraktal yangr dilahirkan secara komputasional dan apa yang dilahirkan melalui tradisi budaya batik yang luas dikenal. Dalam demonstrasi ini, ditunjukkan sebuah modifikasi dari sistem-L yang dirancang sehingga menghasilkan bentuk pengisian ruang (space-filling curves) yang dapat dijadikan sebagai bentuk bahan bagi batik untuk dikustomisasi.
Tipe 3: Batik Inovasi Fraktal
merupakan bentuk implementasi dari gambar dengan pola tertentu dan atau acak dengan menggunakan bentuk-bentuk teselasi iteratif atau algoritma pengisian dari ornamentasi batik yang asali sebagai isen atau pola batik yang telah dikenal secara tradisional. Hal ini dapat dilakukan dengan ekstraksi motif dasar dari ornamentasi batik yang kemudian di-iterasi ulang dengan menggunakan pseudo-algoritma batik yang telah dikenal. Sebagai contoh demonstratif sebagaimana yang ditunjukkan pada contoh ini. Di sini, dua motif batik di-proses ulang secara komputasional dengan memberikan desain besar atas pola umum yang secara komputasional akan diproses (isen dan harmonisasi) yang menghasilkan sifat-sifat fraktal sehingga menghasilkan motif yang sama sekali baru dengan memperhatikan pola dan prinsip proses mbatik. Pengguna dapat melakukan kustomisasi dengan pewarnaan tertentu.
Ketiga pola ini merupakan bentuk dari implementasi generatif atas kesadaran bagaimana batik memiliki sifat fraktal dan mendukung peluasan bentuk apresiasi terhadap budaya tekstil Indonesia non-tenun ini.

Keunikan Wayang Golek, Seni Tradisional Khas Sunda

Keunikan Wayang Golek, Seni Tradisional Khas Sunda

Keunikan Wayang Golek
Keunikan Wayang Golek | Foto : bobmerdeka.com
Salah satu seni tradisional khas Sunda adalah wayang. Wayang merupakan salah satu warisan nenek moyang bangsa. Banyak suku di Indonesia yang memiliki wayang khas masing-masing. Suku Sunda juga mempunyai salah satu pertunjukan wayang khas yang disebut dengan nama Wayang Golek. Wayang yang masih mengambil latar belakang cerita Ramayana dan Mahabharata ini masih tetap digemari hingga saat ini.
Wayang purwa ini berasal dari gagasan Bupati Bandung tahun 1840-an, Dalem Karang Anyar dengan Ki Darman, seorang dalang wayang kulit asal Tegal dan tingal di Cibiru. Dalem Karang Anyar ini memodifikasi wayang dengan memakai bahan dasar kayu lame dan ditatah lebih halus. Wayang menjadi berbentuk lebih mirip manusia dibandingkan dengan wayang kulit.

Keunikan Wayang Golek, Seni Tradisional Khas Sunda

Seni tradisional khas Sunda kemudian dikenal dengan sebutan wayang golek. Wayang golek berbentuk seperti boneka manusia yang bisa digerakkan oleh dalang. Keturunan Ki Darman bahkan hingga saat ini masih banyak yang membuat wayang golek. Beberapa tempat pembuatan wayang golek antara lain di Sukabumi, Bogor, Karawang, Indramayu, Garut, Cirebon, Ciamis, Cimareme, Ciparay, dan Cibiru.
Wayang golek mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabharata yang sudah disesuaikan dengan budaya nusantara. Pagelaran wayang golek biasanya dimulai pukul sepuluh malam hingga dini hari. Pertunjukkan dini dipentaskan di tanah lapang atau sebuah gedung. Pertunjukkan seni tradisional khas Sunda ini biasanya dimainkan dalam acara-acara tertentu, seperti ulang tahun sebuah lembaga atau kota, sunatan, hingga perkawinan.
Berbeda dengan wayang kulit, wayang golek tidak memakai layar dan lampu sorot untuk membentuk bayangan. Golek yang berupa boneka tiga dimensi bisa ditonton secara langsung tanpa memakai layar. Pagelaran wayang golek dipimpin oleh dalang yang memainkan wayang dan menuturkan cerita. Selain itu tentu saja ada gamelan Sunda yang mengiringi pertunjukkan seni tradisional khas Sunda tersebut.
Pagelaran wayang golek memakai Bahasa Sunda dengan pakem-pakem yang agak berbeda dengan wayang kulit. Beberapa pakem adegan yang ada dalam wayang golek adalah : babak unjal, nagara sejen, patepah, perang gagal, panakawan, perang kembang, perang raket, dan tutug. Wayang golek juga kadang dipakai untuk meruwat, membersihkan, seperti halnya wayang kulit. Ruwatan merupakan salah satu upacara untuk menghindarkan seorang anak dari pengaruh buruk Bathara Kala yang membawa kesialan dalam hidup.
Saat ini pertunjukan seni tradisional khas Sunda lebih banyak dimaksudkan untuk hiburan saja. Wayang sendiri sudah banyak dibeli untuk keperluan koleksi dan penghias rumah. Pertunjukkan tradisional masih banyak memiliki penggemar, walau kebanyakan dari generasi tua. Generasi muda sudah banyak yang terasingkan dari budaya tradisional ini. Perlu usaha yang lebih agar seni tradisional ini tetap lestari dan digemari oleh berbagai macam lapisan masyarakat.

Kandungan Protein dan Nutrisi Menu Kepiting

Kandungan Protein dan Nutrisi Menu Kepiting

(jurnalberita.com) – Selain mampu menggoyang lidah penikmatnya, ternyata kepiting mengandung banyak gizi dengan kadar yang cukup tinggi. Di dalam makanan seafood ini yang berprotein tinggi ini, memiliki zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, seperti kalsium, zat fosfor (P), zat besi, vitamin A, asam glutamat, asam amino dan asam lainnya.
Kaya Protein
Kandungan protein kepiting 22 gr/100 gr. Kandungan asam aminonya berprofil lengkap (asam amino tiap 100 gramnya adalah glutamate 3474 mg, aspartat 2464 mg, arginin 1946 mg, lysine 1939 mg dan leusin 1768 mg). Kandungan protein yang tinggi berfungsi vital bagi tubuh sebagai pembentuk enzim, pembentukan sel organ dan otot, pembentuk hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme, dan pembentuk sistem kekebalan tubuh.
Kaya Asam Lemak Omega-3
Kepiting kaya asam lemak omega-3 yaitu sebesar 407 mg /100 gr. Asam lemak omega-3 dalam kepiting berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah sehingga mencegah penyakit kardiovaskular (jantung), meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi sistem syaraf dan kesehatan mata, dan meningkatkan kecerdasan otak bila diberikan sejak dini.
\"\"Tinggi Vitamin B12
Kandungan vitamin B12 kepiting sangat tinggi, sekitar 10,4 mcg/100 mg. Kandungan ini sudah mampu mencukupi kebutuhan harian vitamin B12 sebesar 174%. Selain itu kepiting juga mengandung niacin dan riboflavin dalam jumlah yang cukup baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin B12 sangat baik untuk menghasilkan energi dan pertumbuhan, meningkatkan metabolisme asam amino dan asam lemak, produksi sel darah merah, serta meningkatkan kesehatan syaraf dan kulit.
Kaya Mineral Zinc, Copper dan Selenium
Kandungan mineral kepiting cukup tinggi untuk 100 gr kepiting adalah selenium 48 mcg (68% kebutuhan harian), copper 0,7 mg (37% kebutuhan harian) dan zinc 5,5 mg (36% kebutuhan harian).
– Mineral selenium berperan sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel dari radikal bebas penyebab kanker dan penyakit jantung. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri serta mencegah peradangan.
– Mineral copper berfungsi sebagai komponen enzim redox, pembentukan selda rah merah, otot, syaraf, tulang dan otak, serta mencegah penyakit tulang dan syaraf.
– Mineral zinc berfungsi untuk komponen pembentuk enzim-enzim tubuh, sel darah merah, sistem kekebalan tubuh, mencegah pembesaran prostat, mencegah kerontokan rambut.
– Kerang sangat cocok untuk menu diet yang tinggi protein karena mengandung lemak jenuh yang sangat rendah hanya 0,2 gram/ 100gram. (*)
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Daftar penemu di dunia

Albert Einstein /Jerman Teori Relativitas
Penemu Mesin uap Adalah James Watt Berasal dari Negara Inggris
Penemu Mesin 4 tak Adalah Nicolaus Otto Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin diesel Adalah Rudolf Diesel Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin cetak Adalah Johannes Guttenberg Berasal dari Negara Jerman
Penemu Mesin ketik Adalah Christopher Sholes Berasal dari Negara Amerika
Penemu Radio Adalah C. Marconi Berasal dari Negara Italia
Penemu Televisi Adalah J.L. Baird & C.F. Jenkins Berasal dari Negara Amerika
Penemu Telegrap Adalah Samuel F.B. Morse Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Telepon Adalah Alexander Graham Bell Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Dinamo Adalah Michael Faraday Berasal dari Negara Inggris
Penemu Elektromagnet Adalah Williarn Sturgeon Berasal dari Negara Inggris
Penemu Bola lampu Adalah Thomas Alva Edison Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Proyektor film Adalah Thomas Alva Edison Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Piringan hitam Adalah Alexander Graham Bell Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Batu baterai Adalah Volta Berasal dari Negara Italia
Penemu Termometer Adalah Galileo Galilei Berasal dari Negara Italia
Penemu Korek api Adalah Robert Boyle, John Walker Berasal dari Negara
Penemu Kapal api Adalah Robert Fulton Berasal dari Negara Amerika Serikat
Penemu Kapal selam Adalah Cornelius van Drebbel Berasal dari Negara Belanda
Penemu Sinar Rontgen Adalah Wilhelm Conrad Rontgen Berasal dari Negara Jerman
Penemu Stetoskop Adalah Rene Laennec Berasal dari Negara Perancis
Penemu Lensa Adalah Anthony Van Leuwenhook Berasal dari Negara Belanda
Penemu Mikroskop Adalah Zacharias Janssen Berasal dari Negara Belanda
Penemu Teleskop Adalah H. Lippershey Berasal dari Negara Belanda
Penemu Kamera Adalah Louis Jacques Monde da Guerre & Edwin Land Berasal dari Negara Amerika
Penemu Pesawat terbang Adalah Wilbur dan 0. Wright Berasal dari Negara Amerika
Penemu Kereta api Adalah Murdocks Berasal dari Negara Inggris
Penemu Sepeda Adalah Civrac Berasal dari Negara Prancis
Penemu Balon terbang Adalah Sir F. Whittle
Penemu Balon karet Adalah Josep dan J. Montgolfier
Penemu Ban karet Adalah Charles Goodyear Berasal dari Negara Amerika
Penemu Barometer Adalah Evangelista, Torricelli Berasal dari Negara Italia
Penemu Dinamit Adalah Alfred Nobel Berasal dari Negara Swedia
Penemu Lensa kaca mata Adalah Benyamin Franklin Berasal dari Negara
Penemu Mesin hitung Adalah Blaise Pascal Berasal dari Negara Prancis
Penemu Mobil Adalah Gottlich Daimler
Penemu Motor Adalah Nikola Tesla
Penemu Tank Adalah Sir Ernest Swinton Berasal dari Negara Inggris
Penemu Traktor Adalah Benyamin Holt
Penemu Tangga jalan Adalah Elis G. Otis Berasal dari Negara Amerika
Penemu Kawat pijar Adalah Irving Langmuir


* Dennis Gabor, (1900-1979), Hungary — holography
* Elmer R. Gates, (1859-1923), foam fire extinguisher, electric loom mechanisms, magnetic & diamagnetic separators, educational toy ("box & blocks")
* William Henry Gates III, (1955-), Windows operating system, chief architect of Visual Basic
* Robert Goddard, (1882-1945), USA — liquid fuel rocket
* Heinrich Göbel, (1818-1893), Germany — first functional incandescent lamp
* Peter Carl Goldmark, (1906-1977), Hungary — vinyl record (LP)
* Gordon Gould, (1920-2005), USA — co-inventor of laser
* Richard Hall Gower, (1768-1833), England — ship's hull and rigging
* Bette Nesmith Graham, (1924-1980), USA — Liquid Paper
* Chester Greenwood, (1858-1937), USA — thermal earmuffs
* James Gregory, (1638-1675), Scotland — reflecting telescope
* William Robert Grove, (1811-1896), Wales — fuel cell
* Otto von Guericke, (1602-1686), Germany — vacuum pump, manometer, dasymeter,
* Johann Gutenberg, (c 1390s-1468), Germany — modern movable type printing press
* Hans Wilhelm Geiger, (1882-1945), Germany — Geiger counter
* Henri Giffard, (1825-1882), France — powered airship, injector
* Charles Goodyear, (1800-1860), USA — vulcanization of rubber
* Samuel Guthrie, (1782 - 1848), USA — discovered chloroform
* James Henry Greathead, (1844-1896), South Africa — tunnel boring machine, tunnelling shield technique
* John Hadley, (1682-1744), England — the sextant
* James Hargreaves, (1720-1778), England — invented the spinning jenny
* John Harrison, (1693-1776), England — marine chronometer
* Victor Hasselblad, (1906-1978), Sweden — invented the 6 x 6 cm single-lens reflex camera
* Rudolf Hell, (1901-2002), Germany — the Hellschreiber
* Avram Hershko, (1937-), Hungary — Ubiquitin
* Jozef Karol Hell, (1713-1789), Slovakia — the water pillar
* Joseph Henry, (1797-1898), USA — electromagnetic relay
* George de Hevesy, (1885-1966), Hungary — radioactive tracer
* Erna Schneider Hoover, (1926-), USA — computerized telephone switching system
* Frank Hornby, (1863-1936), England — invented Meccano
* Heron, Greece — invented Aeolipile
* Joseph Hon – book index thumb notch system for dictionaries Patent #561888
* Christopher Hansteen, (1783-1873), Norway — discovery of terrestrial magnetism
* William Harvey, (1578-1657), England — blood circulation in the human body
* Robert A. Heinlein, (1907-1988), USA — waterbed
* Henry J. Heinz, USA — tomato ketchup
* Joseph Henry, (1797-1878), Scotland — electromagnetic relay
* Heinrich Hertz, (1857-1894), Germany — radio telegraphy, electromagnetic radiation
* Rowland Hill, (1795-1879), UK — postage stamp
* Felix Hoffmann (Bayer), (1868-1949), Germany — Aspirin
* Herman Hollerith, (1860-1929), USA — mechanical tabulator based on punched cards
* Nick Holonyak, (1928- ), USA — LED (Light Emitting Diode)
* Robert Hooke, (1635-1703), England — balance wheel, iris diaphragm
* Coenraad Johannes van Houten, (1801-1887), Netherlands — cocoa powder, cacao butter, chocolate milk
* Elias Howe, (1819-1867), USA — sewing machine
* Christiaan Huygens, (1629-1695), Netherlands — pendulum clock
* János Irinyi, (1817-1895), Hungary — noiseless match
* Sumio Iijima, (1939- ), Japan — nanotubes
* Karl Jatho, (1873-1933), Germany — aeroplane
* György Jendrassik, (1898-1954), Hungary — turboprop
* Thomas Jefferson, (1743-1826), USA — swivel chair
* Steve Jobs, (1955-), Macintosh operating system
* Carl Edvard Johansson, (1864-1943), Sweden — Gauge blocks
* Johan Petter Johansson, (1853-1943), Sweden — the pipe wrench and the modern adjustable spanner
* Nancy Johnson, USA — American version of the hand cranked ice cream machine in (1843)
* Scott A. Jones, (1960-), USA — created one of the most successful versions of voicemail as well as ChaCha Search, a human-assisted internet search engine.
* Whitcomb Judson, (1836-1909), USA — zipper

K


* Dean Kamen, (1951-), USA — Invented the Segway HT scooter and the IBOT Mobility Device
* John George Kemeny, (1926-1992), Hungary — co-inventor of BASIC
* Charles F. Kettering, (1876-1958), USA — invented automobile self-starter ignition, Freon ethyl gasoline and more
* Jack Kilby, (1923-2005), USA — patented the first integrated circuit
* Fritz Klatte, (1880-1934), Germany — vinyl chloride, forerunner to polyvinyl chloride
* Margaret Knight, (1838-1914), USA — machine that completely constructs box-bottom brown paper bags
* Ivan Knunyants, (1906-1990), Ukraine — invented Nylon-6
* Willem Johan Kolff, (1911-), Netherlands — artificial kidney hemodialysis machine
* Gleb Kotelnikov, (1872-1944), Russia — knapsack parachute
* Stephanie Kwolek, (1923-), USA — Kevlar
* John Howard Kyan (1774-1850), Ireland — The process of Kyanization used for wood preservation
* Heike Kamerlingh Onnes, (1853-1926), Netherlands — liquify helium
* Theophilus Van Kannel, revolving door (1888)
* John Harvey Kellogg, (1852-1943), cornflake breakfasts
* Robert Koch, (1843-1910), method for culturing bacteria on solid media
* Willem Johan Kolff, Netherlands/USA, (1911- ) — hemodialysis, pioneer in the field of other artificial organs

L

* Hedy Lamarr, (1913-2000), Austria and USA — Spread spectrum radio
* Edwin H. Land, (1909-1991), USA — Polaroid polarizing filters and the Land Camera
* Irving Langmuir, (1851-1957), USA — gas filled incandescent light bulb, hydrogen welding
* Lewis Latimer, (1848-1928), — worked with Thomas Edison and patented an improved lightbulb manufacturing process
* Gustav de Laval, (1845-1913), Sweden — invented the milk separator and the milking machine
* Sergei Vasiljevich Lebedev, (1874-1934), Russia — synthetic rubber
* Tim Berners-Lee, (1955- ) England — World Wide Web
* Justus von Liebig, (1803-1873), Germany — nitrogen-based fertilizer
* Frans Wilhelm Lindqvist, (1862-1931), Sweden — Kerosene stove operated by compressed air
* Archibald Low, (1882-1956), Britain — Pioneer of radio guidance systems
* Giovanni Luppis, (1813-1875), Austrian Empire (ethnical Italian) — self-propelled torpedo
* René Laënnec, (1781-1826), France — stethoscope
* Karl Landsteiner, (1868-1943), Austria — classification of blood groups
* Samuel P. Langley, (1834-1906), USA — bolometer
* John Bennet Lawes, (1814-1900), England — superphosphate or chemical fertilizer
* Antoni van Leeuwenhoek, (1632-1723), Netherlands — development of the microscope, discovery of bacteria, spermatozoa and celled organisms
* Jean-Joseph Etienne Lenoir, (1822-1900), Belgium — internal combustion engine, motorboat
* Willard Frank Libby, (1908-1980), USA — Radiocarbon dating
* Otto Lilienthal, (1848-1896), Germany — air glider
* Hans Lippershey, (1570-1619), Netherlands — telescope
* Auguste and Louis Lumière, France — Cinématographe

M

* Ma Jun, (c. 200-265 AD), China, South Pointing Chariot (for navigation, see differential gear), mechanical puppet theater, chain pumps, improved silk looms
* Charles Macintosh, (1766-1843), Scotland — waterproof raincoat, life vest
* George William Manby, (1765-1854), England — Fire extinguisher
* Guglielmo Marconi, (1874-1937), Italy — radio, transatlantic radiosignals
* John Landis Mason, (1826-1902), USA — Mason jars
* Henry Maudslay, (1771-1831), England — screw-cutting lathe, bench micrometer
* James Clerk Maxwell (1831-1879) and Thomas Sutton Scotland — colour photography
* John McAdam, (1756-1836), Scotland — improved "macadam" road surface
* Elijah McCoy, (1843-1929), Canada — Displacement lubricator
* Hippolyte Mège-Mouriés, (1817-1880), France — margarine
* Antonio Meucci, (1808-1889), Italy — telephone (prototype)
* Edouard Michelin, (1859-1940), France — pneumatic tyre
* Narcis Monturiol i Estarriol, (1819-1885), Spain — steam powered submarine
* Robert Moog, (1934-2005), USA — the Moog synthesizer
* Montgolfier brothers, (1740-1810) and (1745-1799), France — hot-air balloon
* John J. Montgomery, (1858-1911), USA — heavier-than-air gliders
* Samuel Morey, (1762-1843), USA — internal combustion engine
* Garrett A. Morgan, (1877-1963), USA — inventor of the gas mask, and traffic signal.
* Samuel Morse, (1791-1872), USA — telegraph
* Jozef Murgas, (1864-1929), Slovakia — inventor of the wireless telegraph (forerunner of the radio)
* William Murdoch, (1754-1839), Scotland — Gas lighting
* Pieter van Musschenbroek, (1692-1761), Netherlands — Leyden jar, pyrometer

N

* Yoshiro Nakamatsu, (1928-), Japan — Floppy disk (world record holder for over 3,000 patented inventions)
* John von Neumann, (1903-1957), Hungary — Von Neumann computer architecture
* Isaac Newton,(1642-1727), England — reflecting telescope (which reduces chromatic aberration)
* Jun-Ichi Nishizawa, (1926-), Japan — Optical communication system, SIT/SITh (Static Induction Transistor/Thyristor), Laser diode, PIN diode
* Alfred Nobel, (1833-1896), Sweden — dynamite
* Carl Rickard Nyberg, (1858-1939), Sweden — the blowtorch
* John Napier, (1550-1617), Scotland — logarithms
* James Nasmyth, (1808-1890), Scotland — steam hammer
* Joseph Nicephore Niépce, (1765-1833), France — photography

O

* Theophil Wilgodt Odhner, (1845-1903), Sweden — the Odhner Arithmometer, a mechanical calculator
* Elisha Otis, (1811-1861), USA — passenger elevator with safety device
* J. Robert Oppenheimer , (1904-1967), USA — the father of the atomic Dome
* Hans Christian Ørsted, (1777-1851), Denmark — electromagnetism, aluminium

P

* Helge Palmcrantz, (1842-1880), Sweden — the multi-barrel, lever-actuated, machine gun
* Les Paul, (1915-), USA — Multitrack recording
* Spede Pasanen, (1930-2001), Finland — The ski jumping sling
* Slavoljub Eduard Penkala, (1871-1922), Croatia — mechanical pencil
* Gustaf Erik Pasch, (1788-1862), Sweden — the safety match
* Arthur Paul Pedrick, England — chromatically selective cat flap and others
* Henry Perky, (1843-1906), USA — Shredded wheat
* Peter Petroff, (1919-2004), Bulgaria — digital wrist watch, heart monitor, weather instruments
* Christopher Polhem, (1661-1751), Sweden — the modern padlock
* Olivia Poole, (1889-1975), USA, — the Jolly Jumper baby harness
* Baltzar von Platen, (1898-1984), Sweden — refrigerator
* Mihajlo Pupin, (1858-1935), Serbia — pupinization (loading coils), tunable oscillator
* Tivadar Puskas, (1844-1893), Hungary — telephone exchange
* Daniel David Palmer, (1845-1913), Canada — Chiropractic
* Luigi Palmieri, (1807-1896), Italy — seismometer
* Alexander Parkes, (1831-1890), England — celluloid
* Blaise Pascal, (1623-1662), France — barometer
* Charles Algernon Parsons, (1854-1931), British — steam turbine
* John Pemberton, (1831-1888), USA — Coca-Cola
* Joseph Plateau, (1801-1883), Belgium — phenakistiscope (stroboscope)
* James Leonard Plimpton, USA — roller skates
* George Pullman, (1831-1897), USA — Pullman sleep wagon

R

* Wilhelm Conrad Röntgen, (1845-1923), Germany — the X-ray machine
* Josef Ressel, (1793-1857), Czechoslovakia — ship propeller
* John Roebuck, (1718-1794) England — lead chamber process for sulfuric acid synthesis
* Erno Rubik, (1944-), Hungary — Rubik's cube, Rubik's Magic and Rubik's Clock
* Karl von Reichenbach, (1788-1869), paraffin, creosote oil, phenol
* Ira Remsen, (1646-1927), USA — saccharin
* Charles Francis Richter, (1900-1985), USA — Richter magnitude scale
* Ernst Ruska, (1906-1988), Germany — electron microscope

S

* Hassan Kamel Al-Sabbah, (1895-1935), Lebanon — solar power, cathode ray tube
* Kees A. Schouhamer Immink (1946- ), Netherlands Major contributor to development of Compact Disc
* Augustus Siebe, (1788-1872), Saxony&England Inventor of the standard diving dress
* Alberto Santos-Dumont, (1873-1932), Brazil — non-rigid airship and airplane
* Isidor Sauers, (1948- ), inventor of a process for measuring the degradation of SF6 in high-voltage systems
* Adolphe Sax, (1814-1894), Belgium — saxophone
* Christian Schnabel (1878-1936), German, designed simplistic food cutleries
* August Schrader, USA — Schrader valve for Pneumatic tire
* David Schwarz, (1852-1897), Croatia, — rigid ship, later called Zeppelin
* Bela Schick, (1877-1967), Hungary — diphtheria test
* Iwan Serrurier, (active 1920s), Netherlands/USA — inventor of the Moviola for film editing.
* Mark Serrurier, (190?-1988), USA — Serrurier truss for Optical telescopes
* William Bradford Shockley, (1910-1989), USA — co-inventor of transistor
* Werner von Siemens, (1816-1892), Germany — an electromechanical "dynamic"
* Sir William Siemens, (1823-1883), Germany — regenerative furnace
* Igor Sikorsky, (1889-1972), Ukraine — helicopter
* Charles Simonyi, (1948-), Hungary — Hungarian notation
* Aurel Stodola, (1859-1942), Slovakia - gas turbines
* Elmer Ambrose Sperry, (1860-1930), USA — gyroscope-guided automatic pilot
* Reverend Dr Robert Stirling (1790-1878), Scotland — Stirling engine
* Levi Strauss, (1829-1902), USA — blue jeans
* John Stringfellow, (1799-1883), England — airplane
* Almon Strowger, (1839-1902), USA — automatic telephone exchange
* Su Song, (1020-1101), China, invented the first hydraulic-powered astronomical clock tower that operated an armillary sphere with the escapement mechanism and chain drive
* Simon Sunatori, (1959-), Canada — inventor of Sunatori Pen
* Joseph Swan, (1828-1914), England — Incandescent light bulb
* Thomas Savery, (1650-1715), England — steam engine
* Marc Seguin, (1786-1875), France — wire-cable suspension bridge
* Henry Shrapnel, (1761-1842), England — Shrapnel shell ammunition
* Augustus Siebe, (1788-1872), Germany — standard diving dress
* Isaac Singer, (1811-1875), USA — sewing machine
* Percy Spencer, (1894-1970), USA — microwave oven
* George Stephenson, (1781-1848), England — steam locomotive
* Simon Stevin, (1548-1620), Netherlands — land yacht

T

* Bernhard Tellegen, (1900-1990), Netherlands pentode
* Edward Teller (Ede Teller), (1908-2003), Hungary — hydrogen bomb
* Nikola Tesla, (1856-1943), Serbian-Croatian-American — developer of the Tesla Coil and inventor of the induction motor, alternating current polyphase power distribution system, wireless communication, robotics, logic gates, the bladeless turbine, radio, VTOL aircraft, etc.
* Kalman Tihanyi, (1897-1947), Hungary — co-inventor of cathode ray tube and iconoscope
* Benjamin Chew Tilghman, (1821-1897), USA — sandblasting
* Alfred Traeger, (1895-1980), Australia — the pedal radio
* Franc Trkman, (1903-1978), Slovenia — electrical switches, accessories for opening windows
* Alan Turing, (1912-1954), England — the Turing machine

U

* Lewis Urry, (1927-2004), Canada — long-lasting alkaline battery

* Hub van Doorne, (1900-1979), Netherlands, continuously variable transmission
* Louis R. Vitullo, (1924?-2006), United States — developed the first sexual assault evidence kit
* Alessandro Volta, (1745-1827), Italy — battery
* Faust Vrancic, (1551-1617), Croatia — parachute

W

* Barnes Wallis, (1887-1979), England — bouncing bomb
* Robert Watson-Watt, (1892-1973), Scotland — microwave radar
* James Watt, (1736-1819), Scotland — improved Steam engine
* Jonas Wenström, (1855-1893), Sweden — three-phase electrical system
* George Westinghouse, (1846-1914), USA — Air brake
* Charles Wheatstone, (1802-1875), England — concertina, stereoscope, microphone, Playfair cipher
* Eli Whitney, (1765-1825), USA — the cotton gin
* Frank Whittle, (1907-1996), England — co-inventor of the jet engine
* Otto Wichterle, (1913-1989), Czechoslovakia — invented modern contact lenses
* Paul Winchell, (1922-2005), USA — the artificial heart
* Edmund Wingate, (c.1593-1656), England — straight slide rule
* A. Baldwin Wood, (1879-1956), USA — high volume pump
* Granville Woods, (1856-1910), USA — the Synchronous Multiplex Railway Telegraph
* The Wright brothers, Orville Wright, (1871-1948) and Wilbur Wright, (1867-1912), USA — powered airplane
* Bruce Wydner, (1935-), USA — inventor of Cost-Effective Machine Translation
* Arthur Wynne, (1862-1945), England — creator of crossword puzzle
* Thomas Wedgwood, (1771-1805), England — first (not permanent) photograph

Y

* Hidetsugu Yagi, (1886-1976), Japan — Yagi antenna
* Yi Xing, (683-727), China, invented the first hydraulic-powered armillary sphere that used the escapement mechanism
* Arthur M. Young, (1905-1995), USA — the Bell Helicopter

Z

* Zhang Heng, (78-139), China, invented the first hydraulic-powered armillary sphere

Sadi Carnot 1796-1832/Prancis penemu Carnot cycle dan Hukum Thermodynamik II

Carl Friedrich Gauss 1777-1855/Jerman terlalu banyak utk disebutkan, paling banyak kontribusinya di teori2 matematika

Leonhard Euler 1707-1783/JermanSwiss sama kayak gauss, terlalu banyak kontribusinya dibidang ilmu pengetahuan alam dan matematik untuk disebutkan. yang paling kesohor, bilangan euler "e=2,71828..."

Max Planck 1858-1947/Jerman Quantum Theori.

Carl Benz bersama Gottlieb Daimler / dua2nya Jerman penemu Autocar
Karlheinz Brandenburg 1954 /Jerman penemu MP3 format yg di pake sekarang di MP3 Player
Heinrich Hertz/ Jerman penemu Gelombang Mhz, Khz...
Manfred von Ardenne /Jerman penemu Televisi

Pantai Damas Trenggalek

Pantai Damas Trenggalek

Pantai damas adalah salah satu pantai yang memiliki pasir hitam dan beberapa batu sebagai penyangga di sepanjang pantai untuk mengurangi pengikisan. Salah satu pantai yang masih terlihat alami dengan garis pantai yang cukup panjang dengan pola landai. Letaknya di desa Karanggandu kecamatan Watulimo ±53 km arah selatan kota Trernggalek.Luas pantai ±5,5 ha dan panjang 2 km. Kawasan yang terbangun berpola linear sepanjang pantai berupa badan jalan dan parkir.  Pantai ini memiliki bumi perkemahan yang nyaman, teduh dan cukup luar. Area untuk memancing, berenang, berjemur, berinteraksi dengan nelayan dan kegiatan wisata lainnya.
Untuk menuju pantai ini pengunjung tidak perlu khawatir, jalan dan akses masuk sudah berasal dan kondisi cukup baik. Pencapaian dari arah kota Trenggalek dan Tulungagung melalui IKK Bandung (kabupaten Tulungagung). Dari IKK Bandung menempuh jarak ±18 km menuju kecamatan Watulimo. Dari IKK Watulimo mengarah kebarat sejauh 5 km dengan moda transportasi (sepeda motor, mobil dan mini bus). Penggunaan kendaraan umum MPU jenis colt/ bison tersedia mulai simpang tiga Durenan (jalan propinsi). Dari terminal kota Trenggalek menggunakan minibus kode XL jurusan Trenggalek – Durenan – Bandung – Watulimo, dapat dilanjutkan dengan moda kendaraan unsure local.
Pantai ini menyimpan keindahan yang bisa disandingkan dengan pantai prigi, suasana pantai yang masih natural dan belum terjamah pembangunan. Kawasan pantai yang tenang, asri, sejuk tanpa hiruk pikuk yang berlebih.
Pariwisata di Trenggalek - Pantai Damas-38211
Pariwisata di Trenggalek – Pantai Damas-38211
Photo of pantai damas-8392
Photo of pantai damas-8392
Damas Beach-29911
Damas Beach-29911
Pantai Damas-42828
Pantai Damas-42828

Kunci Tawakkal Dalam Islam


TAWAKAL: Kunci Kekuatan dan Kelapangan Hati Seorang Mukmin
Seringkali dijumpai dalam firman-Nya, Allah Ta’ala menyandingkan antara tawakal dengan orang-orang yang beriman. Hal ini menandakan bahwa tawakal merupakan perkara yang sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh orang-orang mukmin. Bagian dari ibadah hati yang akan membawa pelakunya ke jalan-jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Diantara firman-Nya tentang tawakal ketika disandingkan dengan orang-orang beriman, “… dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman bertawakal” (QS. Al Ma’idah: 11).
Dan firman-Nya,” Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabla dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambahlah imannya, dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal” (QS. Al Anfal : 2).
Tentunya masih banyak ayat lain dalam Al Qur’an yang berisi tentang tawakal, demikian pula sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun apakah itu sebenarnya tawakal? Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas lebih terperinci mengenai tawakal.
Definisi tawakal
Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hakikat tawakal adalah hati benar-benar bergantung kepada Allah dalam rangka memperoleh maslahat (hal-hal yang baik) dan menolak mudhorot (hal-hal yang buruk) dari urusan-urusan dunia dan akhirat
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan aktifitas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at.”
Tawakal Bukan Pasrah Tanpa Usaha
Dari definisi sebelumnya para ulama menjelaskan bahwa tawakal harus dibangun di atas dua hal pokok yaitu bersandarnya hati kepada Allah dan mengupayakan sebab yang dihalalkan. Orang berupaya menempuh sebab saja namun tidak bersandar kepada Allah, maka berarti ia cacat imannya. Adapun orang yang bersandar kepada Allah namun tidak berusaha menempuh sebab yang dihalalkan, maka ia berarti cacat akalnya.
Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiyar/usaha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh tawakal yang disertai usaha yang memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiyar dan penyandaran diri kepada Allah.
Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)
Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan mengharap makanan datang sendiri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa seekor burung pergi untuk mencari makan, namun seekor burung keluar mencari makan disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah Ta’ala pun memberikan rizkiNya atas usahanya tersebut.
Syarat-Syarat Tawakal
Untuk mewujudkan tawakal yang benar dan ikhlas diperlukan syarat-syarat. Syarat-syarat ini wajib dipenuhi untuk mewujudkan semua yang telah Allah janjikan. Para ulama menyampaikan empat syarat terwujudnya sikap tawakal yang benar, yaitu:

1. Bertawakal hanya kepada Allah saja. Allah berfirman: “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123).
2. Berkeyakinan yang kuat bahwa Allah Maha mampu mewujudkan semua permintaan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya dan semua yang didapatkan hamba hanyalah dengan pengaturan dan kehendak Allah. Allah berfirman,“Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12).
3. Yakin bahwa Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan seorang hamba apabila ia mengikhlaskan niatnya dan menghadap kepada Allah dengan hatinya. Allah berfirman, “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.“ (QS. Ath-Thalaq: 3).
4. Tidak putus asa dan patah hati dalam semua usaha yang dilakukan hamba dalam memenuhi kebutuhannya dengan tetap menyerahkan semua urusannya kepada Allah. Allah berfirman, “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah, ‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung.’”(QS. At-taubah: 129).
Apabila seorang hamba bertawakal kepada Allah dengan benar-benar ikhlas dan terus mengingat keagungan Allah, maka hati dan akalnya serta seluruh kekuatannya akan semakin kuat mendorongnya untuk melakukan semua amalan. Dengan besarnya tawakal kepada Allah akan memberikan keyakinan yang besar sekali bahkan membuahkan kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan ujian yang berat. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apabila Allah menimpakan kepadamu suatu bahaya maka tidak ada yang bisa menyingkapnya selain Dia, dan apabila Dia menghendaki kebaikan bagimu maka tidak ada yang bisa menolak keutamaan dari-Nya. Allah timpakan musibah kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)
Dengan mendasarkan diri pada keyakinan bahwa hanya Allah saja yang dapat memberikan kemudharatan maka seorang mukmin tidak akan gentar dan takut terhadap tantangan dan ujian yang melanda, seberapapun besarnya, karena dia yakin bahwa Allah akan menolong hambaNya yang berusaha dan menyandarkan hatinya hanya kepada Allah. Dengan keyakinan yang kuat seperti inilah muncul mujahid-mujahid besar dan ulama-ulama pembela agama Islam yang senantiasa teguh di atas agama Islam walaupun menghadapi ujian yang besar, bahkan mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk agama Islam.
Tawakal yang sebenarnya kepada Allah Ta’ala akan menjadikan hati seorang mukmin ridha kepada segala ketentuan dan takdir Allah, yang ini merupakan ciri utama orang yang telah merasakan kemanisan dan kesempurnaan iman. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha dengan Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya
Setiap hari, dalam setiap sholat, bahkan dalam setiap raka’at sholat kita selalu membaca ayat yang mulia, ‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’; hanya kepada-Mu ya Allah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan… Oleh sebab itu bagi seorang mukmin, tempat menggantungkan hati dan puncak harapannya adalah Allah semata, bukan selain-Nya. Kepada Allah lah kita serahkan seluruh urusan kita.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada Allah saja hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar beriman.” (QS. al-Ma’idah: 23). Ayat yang mulia ini menunjukkan kewajiban menyandarkan hati semata-mata kepada Allah, karena tawakal adalah termasuk ibadah.
Tawakal yang Salah
Kesalahan dalam memahami dan mengamalkan tawakal akan menyebabkan rusaknya iman dan bisa menyebabkan terjadi kesalahan fatal dalam agama, bahkan bisa terjerumus dalam kesyirikan, baik syirik akbar (syirik besar) maupun syirik asghar (syirik kecil). Adapun kesalahan dalam tawakal yang menyebabkan terjerumus dalam syirik akbar adalah seseorang bertawakal kepada selain Allah, dalam perkara yang hanya mampu diwujudkan oleh Allah. Misalnya: bertawakal kepada makhluk dalam perkara kesehatan, bersandar kepada makhluk agar dosa-dosanya diampuni atau bertawakal kepada makhluk dalam kebaikan di akhirat atau bertawakal dalam meminta anak sebagaimana yang dilakukan para penyembah kubur wali.
Adapus jenis tawakal yang termasuk dalam syirik asghar adalah bertawakal kepada selain Allah yang Allah memberikan kemampuan kepada makhluk untuk memenuhinya. Misalnya: bertawakalnya seorang istri kepada suami dalam nafkahnya, bertawakalnya seorang karyawan kepada atasannya. Termasuk dalam syirik akbar maupun asghar keduanya merupakan dosa besar yang tidak akan terampuni selama pelakunya tidak bertaubat darinya.
Penutup
Ini semua menunjukkan kepada kita bahwa kesempurnaan iman dan tauhid seorang hamba ditentukan oleh sejauh mana ketergantungan hatinya kepada Allah semata dan upayanya dalam menolak segala sesembahan dan tempat berlindung selain-Nya. Jika kita yakin bahwa Allah ta’ala yang menguasai hidup dan mati kita, mengapa kita menyandarkan hati kita kepada makhluk yang lemah yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada kita?

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

HAM - Sejak lahir, manusia telah mempunyai hak asasi yang harus dijunjung tinggi dan diakui semua orang. Hak ini lebih penting dari hak seorang penguasa atau raja. Hak asasi berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, diberikan kepada manusia. Akan tetapi, hak asasi sering kali dilanggar manusia untuk mempertahankan hak pribadinya. Sebanarnya apa sih hak asasi manusia (HAM) itu? Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas tuntas mengenai Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM). Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Hak Asasi Manusia (HAM) mucul dari keyakinan manusia itu sendiri bahwasanya semua manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan adalah sama dan sederajat. Manusia dilahirkan bebas dan memiliki martabat serta hak-hak yang sama. Atas dasar itulah manusia harus diperlakukan secara sama adil dan beradab. HAM bersifat universal, artinya berlaku untuk semua manusia tanpa mebeda-bedakannya berdasarkan atas ras, agama, suku dan bangsa (etnis).

A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-segi tertentu dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa definisi Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sebagai berikut:

1. UU No. 39 Tahun 1999
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

2. John Locke
Menurut John Locke, hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.

3. David Beetham dan Kevin Boyle
Menurut David Beetham dan Kevin Boyle, HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.

4. C. de Rover
HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.

5. Austin-Ranney
HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

6. A.J.M. Milne
HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.

7. Franz Magnis- Suseno
HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia.

8. Miriam Budiardjo
Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat.

9. Oemar Seno Adji
Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) | www.zonasiswa.com

B. Ciri Khusus Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
  1. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
  2. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
  3. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
  4. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.

C. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM)

Anda telah memahami bahwa hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Ada bermacam-macam hak asasi manusia. Secara garis besar, hak-hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi enam macam sebagai berikut.

1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi ini sebagai berikut.
  • Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
  • Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
  • Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
  • Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik/Political Rights
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi politik ini sebagai berikut.
  • Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
  • Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
  • Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
  • Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai berikut.
  • Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
  • Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
  • Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi ekonomi ini sebagai berikut.
  • Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
  • Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
  • Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
  • Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
  • Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi peradilan ini sebagai berikut.
  • Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
  • Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial budaya ini sebagai berikut.
  • Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
  • Hak mendapatkan pengajaran.
  • Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

PENGERTIAN DZIKIR DAN DOA

PENGERTIAN DZIKIR DAN DOA
Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).
Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidaksesuai dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran : 191).
Bentuk dan Cara berdzikir :
a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan bertambah.
b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur'an dan sebagainya.
c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. Al-Baqarah : 152).
D o a
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min : 60).
Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :
a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan sholawat.
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda : "Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya."
b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada wajah setelah selesai.
Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.
c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu pasti dikabulkan Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah." (HR. At-Turmudzi).
d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang keras) karena sesungguhnya Allah itu dekat.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).
e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.
Waktu yang Baik Untuk berdoa
a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dan waktu setelah sholat lima waktu.Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya oleh shabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menjawab : "Yaitu pada waktu tengah malam yang terakhir dan sesudah shalat fardhu." (HR. At-Turmudzi).
Dari Jabir ra. : "Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di mana seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan saat itu ada setiap malam." (HR. Muslim).
b. Pada hari Jum'at.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Rasulullah SAW membicarakan hari jum'at beliau bersabda : "Pada hari itu ada suatusaat apabila seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat bahwa waktu itu sangat sebentar. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).
c. Waktu antara adzan dan iqomah.
Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Doa diantara adzan dan iqomah tidak ditolak." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).
d. Waktu seseorang sedang berpusa.
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, uaitu : orang yang berpuasa sampai iaberbuka, kepala negara yang adil, dan orang-orang yang teraniaya." (HR. At-Turmudzi dengan sanad yang hasan).

Sejarah singkat Pulau Bali – informasi singkat bagi traveler

Sejarah singkat Pulau Bali – informasi singkat bagi traveler

bali indonesia travel destination 2
Dalam industry wisata dunia nama Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat popular diantara traveler. Bahkan lebih banyak traveler international yang lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Seringkali mereka berpikir bahwa Indonesia merupakan bagian dari Bali, padahal situasi yang benar adalah Bali merupakan bagian dari Indonesia.
Dalam beberapa postingan sebelumnya, saya juga telah berbagi informasi mengenai beberapa tempat wisata favorit dipulau yang indah ini. Kali ini saya akan berbagi mengenai sejarah Bali. Selamat membaca teman traveler.

Asal mula nama Bali

Bali pertama kali diperkenalkan oleh seorang pertapa dari Gunung Raung di Jawa Timur yang bernama Maha Rsi Markandeya pada abad ke – 17. Dalam doanya beliau mendapat wahyu untuk pindah kepulau Dawa, sebuah pulau yang panjang. Dengan membawa 800 orang pengikut mereka memulai perjalanan hingga akhirnya tiba diwilayah Bali Barat. Namun dalam perjalanan ini ¾ pengikutnya meninggal dunia dimakan harimau dan ular besar dihutan sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung.
pura besakih bali travel 17
Setelah  mendapatkan pengikut baru dan melakukan ritual menanam Panca Dhatu yang terdiri dari 5 jenis logam sebagai penolak bala akhirnya mereka kembali ke Pulau Dawa dan berhenti di kaki Gunung Agung tepatnya Besakih. Agama hindu yang lebih tepat disebut adama Bali mulai diperkenalkan dan mereka menyembah Sanghyang Widhi 3 kali sehari dengan menggunakan sesajen atau bebali yang mengandung 3 unsur yaitu air, api dan bunga yang harum.
Jadi penamaan Bali berasal dari kata bebali yang artinya sesajen.

Penduduk Asli Bali

Berdasarkan informasi sejarah Pulau Bali pertama kali dihuni pada taun 3000 – 2500 SM, mereka adalah orang Asia yang bermigrasi ke Pulau Bali, namun zaman mereka tergantikan oleh orang India yang beragama Hindu pada tahun 100 SM dan dari sini budaya India terus berkembang hingga saat ini.

Budaya Bali

Budaya Bali sangat banyak dipengaruhi oleh budaya India. Nama lain Bali yaitu Balidwipa ditemukan pada berbagai prasasti diantaranya Prasasti Blanjong yang dibuat oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi. Pada masa ini mereka telah menemukan system irigasi subak yang terkenal sebagai system persawahan yang paling terkenal di Bali.
ubud bali indonesia travel destination 1
Dalam masa penjajahan Bali telah terjajah oleh Belanda dan Jepang hingga akhirnya bergabung dengan Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949 dan pada tahun 1950 Bali akhirnya resmi menjadi salah satu propinsi dari Republik Indonesia.

Geografi Pulau Bali

Pulau Bali secara keseluruhan memiliki panjang 153 km dan lebar 112 km terpisah 3.2 km dari Pulau Jawa. Terdapat beberapa gunung berapi di Bali, namun yang tertinggi adalah Gunung Agung dengan ketinggian 3.148 m. Setelah Gunung Agung, terdapat Gunung Batur dengan ketinggian sedikit lebih rendah.
mount batur bali travel destination 15

Penduduk Bali

Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu dan sisanya beragama Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali, sedangkan Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan. Jenis pekerjaan yang mendominasi di Bali adalah pekerjaan yang terkait dengan industry wisata, pertanian, perikanan dan juga seniman.
bali indonesia travel destination 3
Oke, demikian sekilas informasi mengenai sejarah pemberian nama Bali untuk pulau dewata ini. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan teman traveler.

Sejarah Jawa Timur


Jawa Timur merupakan satu dari delapan daerah propinsi tertua dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia. Pembentukan propinsi tersebut berlangsung hanya dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, yaitu ketika pada tanggal 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia — atau Panitia Kemerdekaan — memutuskan untuk membagi wilayah Republik Indonesia menjadi delapan propinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur. Sekalipun pelantikan para gubernur di delapan propinsi itu bukan dilakukan pada tanggal 5 September 1945.
Kedelapan propinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sunda Kecil, Sulawesi, dan Maluku. Propinsi Jawa Timur beribukotakan Surabaya dengan gubernurnya yang pertama R.M.T.A. Surjo.
Proses pembentukan pemerintah daerah Keresidenan Surabaya dapat digambarkan sebagai berikut: Setelah Pemerintah Pusat RI di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1945 mengin­struksikan agar daerah-daerah di selu­ruh Indonesia segera mendirikan Ko­mite Nasional Indonesia (KNI), warga kota Surabaya — dimotori oleh Ang­katan Muda — pada tanggal 28 Agus­tus membentuk KNI Daerah Surabaya
Hingga sekarang masih ada te­ka-teki yang belum terjawab secara pas­ti tentang kelahiran pemerintahan daerah propinsi RI di Jawa Timur dan pemerintahan daerah RI di Surabaya. Sebab belum dijumpai data yang pasti tentang tanggal dan bulan terbentuk­nya pemerintah daerah propinsi RI Ja­wa Timur. Sementara peristiwa terbetuknya pemerintah daerah Keresidenan Surabaya tercatat dengan jelas 3 Sep­tember 1945
Dalam sejarah pertumbuhan pe­merintah RI di Jawa Timur, Surabaya merupakan kota yang pertama kali mencatat riwayat sebagai pusat peme­rintahan daerah yang dapat menja­lankan perannya baik ke dalam mau­pun ke luar. Ketika pemerintah daerah RI di Surabaya sedang mengonsoli­dasikan usaha-usaha pemerintahan ke dalam, banyak persoalan dengan bala tentara Jepang yang harus diselesaikan dengan jalan perundingan. Hal serupa juga harus dihadapi dengan wakil-wa­kil tentara Sekutu.
Maka sekitar dua pekan setelah Proklamasi Kemerdekan Surabaya telah memiliki pemerintahan daerah sendiri dengan residennya yang pertama R. Soedirman. Bersamaan dengan itu di- bentuk pula Badan Keamanan Rakyat (BKR) di bawah pimpinan Sungkono, Dr. Mustopo, Muhammad Yonosewoyo dan beberapa tokoh lainnya. Angkatan Lautnya dipimpin oleh Atmadji
Pembentukan pemerintahan dae­rah Keresidenan Surabaya itu menim­bulkan sengketa dengan pihak Jepang yang beranggotakan 32 orang dan di­pimpin oleh Cak Doel Arnowo, Bambang Suparto dan Dwidjosewojo, ma- sing-masing sebagai ketua I, II, dan III.
Kendati pada waktu itu sudah ter­bentuk KNI Daerah Surabaya, Kere­sidenan Surabaya masih belum memi­liki alat kekuasaan atau pemerintahan daerah RI. Segala sesuatunya masih dipegang oleh penguasa pendudukan Jepang dengan berbagai peraturan mi­liternya. Melihat kenyataan itu bebera­pa tokoh KNI Daerah Surabaya, terma­suk Doel Arnowo, Dr. Angka Nitisastro, Mr. Dwidjosewojo, dan S. Hardjadinata, mengadakan pertemuan di bekas Kan­tor BPP (Badan Pembantu Prajurit) yang terletak di Juliana Buolevard (kini Ja­lan Cendana) Surabaya. Pertemuan ter­sebut memutuskan untuk membentuk pemerintahan daerah, sesuai bunyi Proklamasi Kemerdekaan, guna meng­gantikan kedudukan Syuucokna Jepang dengan seorang residen Indonesia.
Dengan demikian, secara resmi pemerintah daerah Propinsi Jawa Timur baru dapat memulai kegiatannya se­telah Gubernur R.M.T.A Surjo tiba di Kota Surabaya pada tanggal 12 Okto­ber 1945. Dengan cepat dia menyusun staf gubernur yang antara lain terdiri dari Cak Doel Arnowo, Ruslan Abdul Gani, Mr. Dwidjosewoyo, Bambang
Sebab setelah menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu, pihak militer Jepang harus tetap memegang kekua­saan sampai Sekutu datang. Jepang dilarang menyerahkan kekuasaan dan persenjataannya kepada siapa pun, ke­cuali kepada Sekutu. Dengan kata lain Indonesia merupakan “barang mati” yang harus dikembalikan kepada pe­miliknya lama: Belanda. Akibatnya, pertempuran antara tentara Jepang dan arek-arek Suroboyo, yang berusaha me­rebut persenjataan dari tangan Jepang, tidak terhindarkan.
Dalam situasi seperti itu pada tanggal 12 Oktober 1945 datang RMTA Surjo di kota Surabaya untuk memang­ku jabatan sebagai Gubernur Jawa Ti­mur. Sebetulnya dia baru dilantik Pe­merintah Pusat sebagai gubernur pada tanggal 5 September. Namun ketika itu Surjo masih disibukkan pembentukan pemerintahan daerah Keresidenan Bo­jonegoro, di mana dia menjadi residen­nya. Dia meletakkan jabatan tersebut pada tanggal 11 Oktober untuk me­mangku jabatan baru sebagai Guber­nur Jawa Timur.Suparto, dan beberapa tokoh lainnya.
Tetapi sama seperti pemerintah­an propinsi-propinsi lainnya, pemerin­tahan Propinsi Jawa Timur juga tidak dapat berjalan lancar karena timbul­nya pergolakan-pergolakan memper­tahankan kemerdekaan. Kedatangan kembali pasukan Belanda dan peja­bat-pejabat Netherland Indies Civil Ad­ministration (NICA) dengan membon­ceng kedatangan tentara Sekutu mem­buat keadaan cepat panas dan genting karena Belanda berusaha merongrong dan menghancurkan pemerintahan Republik Indonesia yang baru saja la­hir.
Hiruk-pikuk kegembiraan me­nyambut Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan cepat berubah menjadi suasana persiapan perang begitu pasukan Sekutu merapat di pan­tai Surabaya pada bulan September. Pa­ra tokoh Jawa Timur mencium keha­diran pasukan Belanda dan pejabat- pejabat NICA di belakang tentara Se­kutu untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan militer Jepang yang telah menyerah tanpa syarat kepada Seku­tu menyusul penghancuran Nagasaki dan Hirosima dengan bom atom.
Apa yang dikhawatirkan oleh para pemimpin pemerintahan nasional Pro­pinsi Jawa Timur menjadi kenyataan ketika Gubernur R.M.T.A. Surjo, yang sedang mengadakan rapat di Guber- nuran pada tanggal 25 Oktober 1945, didatangi oleh dua perwira Inggris utus- an Brigjen AWS Mallaby. Mereka me­maksa gubernur menghadap ke kapal perang Sekutu, yang saat itu berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak, Suraba- ya. Sudah barang tentu permintaan ini ditolak tegas. Penolakan ini ternya­ta kemudian berkelanjutan dengan pendaratan pasukan Sekutu dan Be­landa/NICA dengan maksud untuk merebut kekuasaan di kota Surabaya. Keadaan inilah yang kemudian mem­bakar pecahnya perang besar 10 No­vember 1945 di Surabaya — suatu pe­ristiwa yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pada pagi hari itu pasukan Sekutu, yang diwakili Inggris, dengan peralat­an lengkap, tank dan mortir dan didu­kung pula oleh pesawat-pesawat uda­ra menyerang kota Surabaya. Per­tempuran besar-besaran yang melan­da kota Surabaya memaksa Gubernur Suryo, atas saran Tentara Keamanan Rakyat (TKR) untuk memindahkan kedudukan pemerintahan daerah ke Mojokerto.
Selama pusat pemerintahan dae­rah berada di Malang terjadi mutasi di kalangan pejabat pemerintah daerah setempat. Gubernur Surjo diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Agung RI di Yogyakarta dan sebagai peng­gantinya ditunjuk R.P. Suroso. Tetapi penunjukan ini ternyata menimbulkan reaksi yang keras, sehingga kemudian Pemerintah RI menetapkan Dr. Moer- djani pada bulan Juni 1947 untuk meng­gantikan Suroso. Sementara pertempuran-pertem­puran untuk mempertahankan kemer­dekaan terus berlangsung, Pemerintah Daerah Jawa Timur terus mengadakan konsolidasi dan pembenahan admi nistrasi pemerintahan. Namun berhu­bung keadaan di wilayah Kediri sema­kin mencekam, kedudukan pemerintah daerah terpaksa dipindahkan lagi ke kota Malang pada bulan Februari 1947. Di kota ini pulalah dari tanggal 25 Februari sampai 6 Maret 1947 dise­lenggarakan Sidang Pleno ke-5 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di gedung yang sekarang ini dikenal de­ngan Gedung Sarinah.
Persidangan KNIP tersebut ter­nyata banyak menarik perhatian du­nia luar dandiikuti pula oleh banyak ta­mu dan wartawan-wartawan luar ne­geri. Persidangan itu pulalah yang me­nentukan nasib diterima-tidaknya nas­kah Persetujuan Linggarjati yang di­tandatangani pada tanggal 15 Februari 1947 oleh KNIP. Berdasarkan keputus- an sidang pleno itulah maka pada tanggal 25 Maret 1947 Persetujuan Ling­garjati ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda. Situasi yang semakin gawat me­nyebabkan seminggu kemudian yaitu pada tanggal 17 November 1945, kedu­dukan Pemerintah Daerah Propinsi Ja­wa Timur dipindahkan lagi ke Kediri.
Sementara itu Belanda yang me­nyadari bahwa untuk mengembalikan penguasaannya atas Indonesia seperti sebelum perang (Perang Dunia II) tidak mungkin sama sekali, mencetuskan gagasan untuk membentuk “Negara Indonesia Serikat.” Gagasan tersebut mulai dibicarakan oleh Gubernur Jen­deral Belanda H.J. van Mook pada Kon­ferensi Malino, sebuah kota kecil di tenggara Makassar (Ujungpandang) pada bulan April 1946. Kemudian ga­gasan -ini lebih dipertegas lagi dalam Konferensi Denpasar tanggal 24-28 De­sember 1946 Dalam Konferensi Denpasar ini­lah Belanda membentuk “Negara In­donesia Timur” (NIT) yang merupakan negara bagian pertama dari negara serikat yang akan didirikan tersebut. Sesudah Konferensi Denpasar, Belan­da semakin meningkatkan gerakannya membentuk negara-negara baru di se­luruh Indonesia. Selain itu untuk mem­perlemah kedudukan Negara Republik Indonesia yang pada masa itu sudah pindah ke Yogyakarta, Belanda dengan cepat mengadakan gerakan-gerakan militer. Maka belum lagi dua bulan peme­rintahan Gubernur Dr. Moerdjani ber­jalan, Belanda mengerahkan kekuatan militernya secara besar-besaran pada pukul 24.00, 21 Juli 1947, yang dikenal dengan “Aksi Militer I.” Padahal ketika itu Belanda masih terikat dengan Per­setujuan Linggarjati dan perjanjian gen­ catan senjata yang berlaku sejak tang­gal 14 Oktober 1946. Namun sebelum Aksi Militer I Belanda memang telah melanggar persetujuan gencatan de­ngan menyerbu dan menduduki Krian, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Dalam aksi militer tersebut de­ngan cepat pasukan-pasukan Belanda berhasil menduduki kota-kota besar dan daerah-daerah RI yang penting. Di daerah-daerah yang sudah dikuasainya itu Belanda bergegas mempersiapkan pembentukan negara-negara seperti NIT. Aksi militer Belanda menyebab­kan kota Malang sudah tidak aman la­gi sehingga Pemerintahan Daerah Pro­pinsi Jawa Timur dipindahkan lagi ke kota Blitar. Aksi Militer I berakhir setelah di­capai Persetujuan Renville pada tang­gal 17 Januari 1948. Tetapi sebagai aki­bat dari persetujuan itu kekuasaan Pe­merintah Daerah Jawa Timur semakin sempit, yaitu hanya meliputi Keresi­denan Madiun, Kediri, Bojonegoro ser­ta sebagian Keresidenan Surabaya dan Malang. Pasukan-pasukan RI yang ber­ada di daerah kekuasaan Belanda harus hijrah ke daerah Republik Indonesia..
Di daerah-daerah yang dikua­sainya, Belanda seperti telah direnca­nakannya segera membentuk nega­ra-negara baru seperti “Negara Madu­ra” pada 20 Februari 1948 dan “Negara Jawa Timur” tanggal 26 November 1948. Keberadaan negara-negara boneka ini juga merupakan pengepungan terhadap wilayah Republik Indonesia.  Namun dalam keadaan yang ser­ba sulit itu pemerintah Republik Indone­sia masih harus berhadapan pula de­ngan pemberontakan PKI di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan yang tak terduga ini dalam waktu yang relatif singkat dapat ditumpas oleh Tentara Republik Indonesia (TNI). KolonelSungkono di­tetapkan sebagai Komandan dan Gu­bernur Militer Jawa Timur. Tetapi se­bagai akibat pemberontakan ini kedu­dukan Republik Indonesia yang sudah lemah menjadi semakin lemah lagi. Situasi ini digunakan sebaik-baiknya oleh Belanda untuk meruntuhkan RI dengan melancarkan Aksi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948. Ibukota Republik Indonesia Yo­gyakarta diserang dan diduduki. Be­landa menawan Presiden Soekarno, Wa­kil Presiden Mohammad Hatta dan beberapa pejabat tinggi pemerintahan RI Di daerah Jawa Timur sendiri aksi militer yang kedua kalinya ini segera membawa perubahan pada roda pe­merintahan daerah, karena kota Blitar yang saat itu menjadi kedudukan pe­merintahan propinsi diserbu dan di­duduki Belanda tanggal 21 Desember 1948. Karena itu Gubernur Dr. Moerdjani dan staf terpaksa menyingkir dan bergerilya di lereng Gunung Willis. Da­ri sana dia melanjutkan pemerintah­an bersama-sama Gubernur Militer Kolonel Sungkono.
Tetapi lereng Gunung Willis juga tak luput dari serbuan Belanda. Pada tanggal 24 Februari 1949, kedudukan pemerintah daerah diserang dan Belan­da menangkap Gubernur Moerdjani dan Wagub Doel Arnowo serta bebe­rapa pejabat pemerintah daerah lain­nya. Mereka kemudian dibawa ke Sura­baya dan ditahan di Hotel Sarkies. Da­lam peristiwa terpisah, Menteri Pem­bangunan dan Pemuda RI Supeno gu­gur ditembak oleh pasukan Belanda di Desa Ganter, Nganjuk. Untuk mengatasi keadaan maka Gubernur Militer Jawa Timur Kolonel Sungkono menugaskan Wakil Guber­nur Jawa Timur Samadikun mene­ruskan perjuangan dari daerah Blitar Selatan (Lodoyo) bersama-sama dengan Bupati Blitar Darmadi.
Aksi Militer II Belanda berakhir dengan tercapainya Persetujuan Roem- Royen tanggal 7 Mei 1949 yang isinya antara lain mengembalikan Presiden dan Wakil Presiden RI ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949. Sebagai kelanjutan dari R-R State­ments itu, maka dari tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949, di Denhaag diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang menghasilkan Piagam Pengakuan Kedaulatan Negara Repu­blik Indonesia Serikat (RIS) oleh Kera­jaan Belanda. Di Amsterdam pengaku­an kedaulatan tersebut dilaksanakan oleh Ratu Juliana kepada Wakil RIS Mohammad Hatta, dan di Jakarta di­lakukan antara Wakil Tinggi Mahkota „ Belanda Dr. Lovink kepada Wakil RIS Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 27 Desember 1949.
Segera sesudah keputusan KMB ditandatangani pada tanggal 2 Novem­ber 1949, di seluruh Indonesia —ter­masuk di daerah Jawa Timur— ber­langsung peralihan kekuasaan dari Belanda kepada Pemerintah RIS. Pada tanggal 15 November 1949 berlangsung pengembalian daerah Madiun, lalu di­susul dengan pengembalian daerah Bo­jonegoro tiga hari berikutnya. Selan­jutnya pasukan Belanda ditarik dari Kediri. Kejadian itu diikuti dengan tin­dakan Gubernur Militer Kolonel Sung- kono dan Gubernur Samadikun mema­suki kota Surabaya tanggal 24 Desember 1949 untuk melanjutkan pemerintahan daerah Republik Indonesia Serikat da­lam masa peralihan Dengan berpindahnya kekuasaan dari tangan pemerintah Belanda ke ta­ngan Pemerintah RIS, mulailah terasa adanya perbedaan dalam soal kebe­basan rakyat. Keinginan rakyat untuk menyatakan pendapat yang sewajar­nya mulai dapat terwujud.. Dalam tempo singkat rakyat di se­luruh Jawa Timur dengan tegas menun­tut dibubarkannya Negara Jawa Timur. Aspirasi yang sudah lama dipendam itu akhirnya meletus dengan hebat. Beratus-ratus mosi dan resolusi dike­luarkan oleh organisasi-organisasi ke­masyarakatan yang mendesak kepada Pemerintah Daerah Jawa Timur agar Negara Jawa Timur dilikuidasi dan di­lebur ke dalam Republik Indonesia.
Kehadiran Negara Jawa Timur su­dah tak dapat dipertahankan lagi. Ka­rena itu pada tanggal 13 Januari 1950 Wali Negara Jawa Timur mengajukan permintaan kepada Pemerintah RIS supaya menyelenggarakan pemerin­tahan Negara Jawa Timur. Sebagai ke­lanjutannya maka pada tanggal 19 Ja­nuari 1950 Wali Negara Jawa Timur menyerahkan mandatnya kepada Pemerintah RIS. Selanjutnya pada tang­gal 25 Februari 1950 dalam resolusi bersama yang diambil oleh DPR Negara Jawa Timur dan Pemerintah Negara Jawa Timur diputuskan bahwa mulai hari itu daerah Negara Jawa Timur se­cara resmi dinyatakan sebagai bagian wilayah negara Republik Indonesia Perkembangan di Jawa Timur menjadi pendorong yang amat kuat bagi rakyat “Negara Madura” untuk me­nuntut pembubaran negara itu. Setelah mengalami pergolakan-pergolakan po­litik yang cukup keras, maka pada tanggal 28 Januari 1950 Wali Negara Madura menyerahkan kekuasaannya kepada DPR Madura Sebagai kelanjutannya maka satu bulan kemudian pejabat wali negara melaporkan situasi di Madura kepada Pemerintah RI di Yogyakarta dan me­mohonkan keputusan bahwa Madura sudah menjadi wilayah RI. Tetapi ka­rena Surat Keputusan tidak segera diterima, pada tanggal ,4 Maret 1950 dikirim delegasi menemui Gubernur Jawa Timur, yang melahirkan surat ke- putusan Gubernur Jawa Timur No. 24/ A/50 tanggal 7 Maret 1950 dan ke­mudian Surat Keputusan Presiden RIS nomor 110 tanggal 9 Maret 1950 yang menetapkan Madura sebagai daerah keresidenan Republik Indonesia.
Namun sebelumnya, pada tanggal 4 Maret 1950 Pemerintah Pusat me­netapkan pembentukan Propinsi Jawa Timur dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 1950. Berdasarkan UU tersebut, wilayah Propinsi Jawa Timur meliputi tujuh keresidenan — Surabaya, Ma­lang, Besuki, Kediri, Madiun, Bojone­goro, dan Madura — 29 kabupaten, 8 kota besar/kecil, 138 kewedanaan, 514 kecamatan dan 8.306 kelurahan, de­ngan jumlah penduduk seluruhnya 18.027.303 jiwa. Pada perkembangan selanjutnya, pemerintahan Gubernur Militer Jawa Timur dihapuskan sesuai dengan Pe­rintah Kepala Staf AD tanggal 30 Juni 1950 Nomor 338/KSAD/I.H. 50 dan Instruksi No. 48/KSAD/Inst. 50 Inte- rad tanggal 24 Juli 1950. Kemudian di­terbitkan pula Surat Keputusan Men­teri
Pertahanan tanggal 1 Agustus 1950 No. 357/MP/50. Maka pada tanggal 7 September 1950 diadakan serah te­rima antara Pejabat Gubernur Militer Kolonel Bambang  Sugeng kepada Gu bernur Jawa Timur R. Samadikun, yang menduduki jabatan tersebut sampai tahun 1957. Pada masa peralihan itu pemerin­tah sipil di bawah kepemimpinan Gu­bernur Samadikun menghadapi per­soalan keamanan yang tidak ringan. Gangguan keamanan yang paling seri­us datang dari kelompok Abdul Malik, bekas lurah Tromposari, Kecamatan, Jabon, Sidoarjo. Dia memimpin pem­berontakan melawan Pemerintah Dae­rah Propinsi Jawa Timur yang dalam sejarah militer terkenal dengan sebut­an “Palagan Ambarawa.” Pemberon­takan ini dinyatakan tamat riwayatnya pada bulan Agustus 1951, empat bulan Malik ditangkap bersama tujuh peng­ikutnya di Bangil dalam operasi pem­bersihan yang terkenal dengan nama “Operasi Merdeka Ter (teritorium) V.”
Penyelesaian masalah keamanan ternyata tidak menjamin lancarnya roda pemerintahan di daerah. Sebab pada waktu masih terjadi dualisme dalam sistem pemerintahan daerah. Di satu pihak ada pemerintahan pamong praja yang bergerak di bidang pemerintahan umum pusat di daerah dan dipimpin oleh kepala pemerintahan pamong praja. Di lain pihak ada pemerintahan daerah swatantra yang bergerak di bi­dang urusan rumah tangga daerah sendiri yang dalam hal ini dijalankan oleh DPRD dan DPD yang diketuai oleh kepala daerah. Akibatnya di Ja­wa Timur sampai ada Gubernur Samadikun sebagai kepala pemerintah­an pamong praja, juga ada R.T.A. Mi- lono sebagai kepala daerah swatantra tingkat I Jawa Timur. Dualisme tersebut berlangsung sampai diberlakukannya Undang-un­dang Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pe­nyerahan Pemerintahan Umum Pusat kepada Daerah. Ketika UU ini diberla­kukan, Jawa Timur dipimpin oleh Gu­bernur R. Suwondo Ranuwidjojo se­bagai pengganti Gubernur Milono (1957-1959).
Pada tahun 1963 Jawa Timur men­catat pergantian gubernur dari Suwon­do Ranuwidjojo kepada Mohammad Wijono. Ketika itu penyelenggaraan pemerintahan di daerah masih belum stabil berhubung masih dalam tahap penyempurnaan melalui berbagai per- undang-undangan. Di samping itu Par­tai Komunis Indonesia mulai mening­katkan agitasinya yang mencapai kli­maksnya dengan peristiwa G-30-S/ PKI pada tahun 1965. Keadaan pemerintahan daerah di Jawa Timur menjadi semakin tidak me­nentu sesudah peristiwa G-30-S/PKI. Hal ini disebabkan antara lain oleh ada­nya sejumlah aparat pemerintahan daerah dan anggota DPRD yang secara langsung maupun tidak langsung ter­libat dalam peristiwa berdarah terse­but. Akibatnya sejumlah jabatan da­lam pemerintahan daerah menjadi ko­song. Pada tahun 1967 terjadi pergantian di pucuk pemerintahan. Brigjen Mo­hammad Wijono sebagai Gubernur Ke­pala Daerah Tingkat I digantikan oleh R.P. Mohammad Noer sebagai Pe­mangku Jabatan Gubernur Kepala Dae­rah Tingkat I, yang dari tahun 1971 hingga tahun 1976 menjadi gubernur definitif Ketika Mohammad Noer menjadi Pemangku Jabatan Gubernur Kepala Daerah, situasi keamanan di daerah Jawa Timur diguncang oleh “PKI Gaya Baru” yang memiliki basis pertahan­annya di Blitar Selatan.
Setelah aksi pengacauan PKI Gaya Baru ini berhasil ditumpas menjelang akhir tahun 1968, barulah keadaan membaik. Bersamaan dengan dicanang­kannya Repelita I oleh pemerintah Orde Baru, Jawa Timur mulai mengisi lem- baran-lembaran sejarahnya dengan pembangunan di segala bidang. Bah­kan berkat prestasinya di bidang pem­bangunan, Jawa Timur tampil sebagai satu-satunya propinsi di Tanah Air yang pertama kali dianugerahi Pataka Parasamnya Purnakarya Nugraha oleh Pe­merintah Pusat. Jika Jawa Timur dikenal sebagai daerah yang paling ” kaya” dengan gejo­lak, hal ini tampaknya menunjukkan dinamisme yang dimiliki oleh masya­rakatnya. Setelah Gubernur Moham­mad Noer digantikan oleh Soenandar Prijosoedarmo (1976-1983), dan selan­jutnya Wahono (1983-1988), lalu Sularso (1988-sekarang), Jawa Timur tetap tampil sebagai salah satu propinsi yang mencatat pertumbuhan ekonomi ter­tinggi. Dan prestasi ini terbukti dalam kemampuannya meraih penghargaan paling terhormat di bidang pemba­ngunan tersebut empat kali berturut-tu­rut, dari Pelita I sampai Pelita IV.